Dampak Negatif Penggunaan Pestisida Kimia Secara Berlebihan

 


Pertanian merupakan salah satu sektor yang dominan dalam pendapatan masyarakat karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani. Untuk meningkatkan hasil produksi tanaman yanng dibudidayakan, pengendalian terhadap hama dan patogen yang menyerang tanaman dilakukan menggunakan pestisida kimia. Pestisida kimia merupakan bahan atau senyawa beracun yang dipakai untuk mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) meliputi; hama, gulma dan patogen penyebab penyakit pada tanaman.

Pengendalian terhadap Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) menggunakan pestisida kimia sering kali dilakukan tidak dengan bijak atau melebihi dosis yang disarankan. Bahkan para petani di lapangan cenderung mencampurkan beberapa jenis pestisida kimia untuk mengendalikan hama atau patogen  tertentu yang sudah tidak bisa dikendalikan lagi. Apakah kita pernah membayangkan dampak negatif yang ditimbulkan dari hal tersebut bila terus dilakukan?

Penggunaan pestisida kimia di bidang pertanian saat ini memegang peranan penting karena kemampuannya untuk memberantas hama sangat efektif. Pestisida  kimia adalah bahan yang beracun dan berbahaya, yang bila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan dampak negatif yang tidak diinginkan. Penggunaan pestisida dengan tidak bijak dapat berdampak pada lingkungan maupun manusia. Dampak negatif yang ditimbulkan pada lingkungan dapat berupa penurunan kualitas air dan kesuburan tanah, resistensi hama, terjadinya ledakan hama sekunder, dan meninggalkan residu pada tanaman.

1. Penurunan kualitas air dan kesuburan tanah

Bahan kimia yang terkandung dalam pestisida kimia sangat sulit untuk terurai baik yang terdapat di dalam tanah maupun air. Penurunan kualitas air tanah serta kemungkinan terjadiya  penyakit akibat pencemaran air merupakan dampak yang ditimbulkan dari masuknya pestisida ke dalam lingkungan. Aliran permukaan seperti sungai, danau dan waduk yang tercemar pestisida akan mengalami proses dekomposisi bahan pencemar. Dan pada tingkat tertentu, bahan pencemar tersebut mampu terakumulasi hingga dekomposit. Selain itu, bahan kimia dari pestisida yang terdapat dalam tanah dapat menurunkan kesuburan tanah karena dapat membunuh organisme-organisme penting serta menghalangi penguraian unsur hara dalam tanah.

2. Resistensi Hama

Resistensi atau ketahanan serangga hama dan patogen penyebab penyakit terhadap pestisida merupakan masalah serius di seluruh dunia. Suatu organisme pengganggu tumbuhan (OPT) disebut resisten jika OPT di suatu daerah biasanya rentan terhadap suatu jenis pestisida , tetapi kemudian menjadi tidak dapat dikendalikan oleh pestisida tersebut. Dampak resistensi OPT terhadap pestisida secara ekonomi dan sosial sangat besar. Petani harus mengeluarkan biaya pengendalian lebih besar, karena mereka terpaksa menggunakan dosis yang lebih tinggi atau membeli pestisida baru yang lebih mahal. Pemerintah merugi karena target produksi pertanian tidak tercapai. Industri pestisida merugi karena ' masa hidup' pestisida di pasar semakin pendek. Masyarakat menanggung risiko bahaya bagi kesehatan dan lingkungan hidup. Sebagian besar resistensi terhadap pestisida disebabkan oleh tindakan manusia dalam mengaplikasikan pestisida, tanpa dilandasi oleh pengetahun tentang sifat dasar pestisida dan OPT sasaran. Oleh karena itu perlu dilakukan usaha untuk memperlambat atau menghindari terjadinya resistensi melalui perubahan perilaku manusia dalam mengaplikasikan pestisida.

3. Meninggalkan residu pada tanaman

Pestisida jenis insektisida dan fungisida sistemik biasanya mengandung bahan kimia sistemik yang mudah terserap tanaman dan disalurkan ke seluruh bagian tanaman untuk melindungi setiap bagian tanaman dari gigitan serangga perusak.

Biasanya residu pestisida kimia ini akan tertinggal dalam jangka waktu yang lama di dalam tanaman hingga masa panen tiba. Coba anda bayangkan, jika anda mengkonsumsi suatu hasil pertanian yang masih mengandung residu pestisida kimia yang sangat banyak. Tentunya hal tersebut akan memberikan dampak negatif pada tubuh anda. Meskipun dampaknya tidak langsung terlihat setelah anda mengkonsumsi produk tersebut.

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemanfaatan Limbah Organik Rumah Tangga Sebagai Pupuk Organik Cair