Mau meningkatkan omzet penjualan produk pertanian? Ini solusinya.

 Digital Marketing untuk Pemasaran Produk Pertanian

Hallo semuanya !!!

Postingan kali ini mungkin sedikit berbeda dari postingan-postingan sebelumnya. Kali ini saya akan membahas mengenai Digital Marketing untuk Pemasaran Produk Pertanian. Nah, karena latar belakang pendidikan saya adalah pertanian, maka ketika mendengar tentang digital marketing saya agak sedikit bingung. Akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti Pelatihan Digital Marketing pada Lembaga Pelatihan Ekklesia Komputer. Ketika mengikuti pelatihan Digital Marketing, saya diajarkan mengenai segala hal yang berkaitan dengan Digital Marketing. Digital Marketing merupakan  upaya pemasaran produk dengan menggunakan media digital dan jaringan internet. 

Hal pertama yang saya pelajari adalah Konten Marketing. Konten Marketing merupakan strategi pemasaran dimana kita membuat perencanaan, lalu membuat dan mendistribusikan konten yang mampu menarik perhatian audiens yang tepat sasaran dan mendorong mereka untuk kemudian menjadi customer. Ketika membuat konten tentu saja kita membutuhkan strategi konten. Dalam strategi konten, kita akan mengenali bagaimana sikap konsumen terhadap suatu produk. Untuk produk yang dipasarkan secara offline biasanya mengikuti kaidah AIDA (attention, interest, desire, dan action) sedangkan produk yang dipasarkan secara online mengikuti kaidah AISAS (attention, interest, search, action, dan share). Poin utamanya adalah kepuasaan konsumen terhadap suatu produk. Konten Marketing terdiri dari beberapa jenis yaitu; tulisan atau artikel di blog, infografis, foto di sosial media, video, eBook, dll. Konten Marketing selalu berhubungan dengan Copy Writing. Copy Writing merupakan konten yang disampaikan melalui media online atau media cetak dengan tujuan untuk menjual atau mempromosikan  merk usaha. 

Dalam pembuatan Konten Marketing, saya diajarkan untuk mendesain suatu konten digital menggunakan Canva. Sebelumnya saya tidak terbiasa dengan yang namanya mendesain konten. Namun cara mengajar para staf pengajar di Lembaga Pelatihan Ekklesia Komputer sangat menyenangkan. Saya diajarkan bagaimana caranya mendesain dengan baik, seperti pemilihan warna, dan jenis kata yang akan dimasukkan dalam desain yang saya buat.

Aktivitas promosi terdiri dari Selling, Marketing, dan Branding. Selling merupakan upaya untuk meningkatkan omzet penjualan secara langsung, dengan membuat penawaran seperti diskon, cashback, program bonus, dan lain sebagainya. Tujuan dari penawaran tesebut adalah meningkatkan penjualan suatu produk dalam jangka pendek. Marketing merupakan upaya untuk memperluas jaringan pemasaran sehingga memiliki potensi pendapatan yang jauh lebih besar di kemudian hari. Branding merupakan upaya untuk mengkomunikasikan value utama suatu produk yang dapat diingat oleh pelanggan sehingga pelanggan menjadi loyal dan setia pada brand perusahaan. Kegiatan Branding terdiri dari 2 yaitu Digital Branding dan Visual Branding. Terdapat 5 poin penting dalam Digital Branding yaitu; Niche, Promise, Positioning, Unique, dan Target. Hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan Branding Visual adalah konsistensi terhadap tampilan visual yang meliputi ilustrasi, warna, dan tipografi.

Buyer persona merupakan bayangan konsumen yang paling tepat untuk suatu produk yang dibuat. Buyer persona dibuat berdasarkan penelitian di pasar dan data nyata tentang pelanggan yang membeli suatu produk. Namun, sebelum membuat Buyer persona, kita perlu mengetahui tentang Product knowledge. Product kowledge merupakan pengetahuan terkait suatu produk yang dipasarkan seperti ciri atau karakteristik produk, harga, konsekuensi terhadap penggunaan produk dan kepercayaan terhadap produk. Buyer persona dan Product knowledge saling memiliki keterkaitan yang tak dapat dipisahkan. Dalam pembuatan Buyer persona kita membutuhkan data pribadi dari calon konsumen seperti usia, jenis kelamin, lokasi tempat tinggal, jabatan pekerjaan, dan lain sebagianya. Selanjutnya kita perlu menentukan pola tingkah laku dari calon konsumen yang meliputi; hobi, makanan dan minuman yang disukai, sosial media yang digunakan, dan forum online yang diikuti. Kebiasaan berbelanja juga diperlukan ketika membuat Buyer persona. Misalnya, bagaimana cara mengetahui suatu produk, entah melalui teman atau internet. Jika melaui internet, bagaimana cara mencari informasi tersebut.

Lead magnet merupakan sesuatu yang ditawarkan secara gratis kepada para prospek agar mereka mau memberikan informasi kontak mereka. Jenis Lead magnet dapat berupa Ebook, kupon diskon, free trial, dan lain sebagainya. 

Selanjutnya kami diajarkan cara menggunakan google trends untuk melihat data tren penjualan dari suatu produk. Biasanya data yang terdapat dalam google trends meliputi kurun waktu pencarian, wilayah berdasarkan subwilayah, jumlah pencarian pada mesin pencari, dan 4 kata kunci terkait. Jika masih bingung untuk memasukkan kata kunci yang ingin dicari pada google trends, maka dapat menggunakan keyword everywhere.

Materi mengenai Content Creative diawali dengan pembuatan blog. Blog yang sudah dibuat kemudian diisi dengan artikel terkait judul blog yang dibuat. Blog yang saya buat berisi artikel seputar pertanian, seperti ajakan untuk menggunakan pestisida organik, dampak negatif dari penggunaan pestisida kimia dengan tidak bijak, budidaya tanaman sayuran pada pekarangan rumah, cara membuat pestisida organik secara sederhana dan lain sebagainya. Jika anda tertarik untuk membaca artikel pada blog saya, maka anda bisa mengeklik tulisan ini "Seputar Pertanian".  

Dalam menyusun bahasa iklan, kami diajarkan untuk menggunakan kata-kata yang mampu menarik perhatian audiens seperti: memberikan bahasa iklan mengenai apa yang dibutuhkan oleh audiens. Pola rumus yang digunakan dalam membuat naskah promosi yang keren adalah sebagai berikut: Judul promosi, sebutkan manfaat atau kegunaan dari suatu produk yang dipromosikan, call to action, kalimat closing, hastag (max 10) dan gambar closing.

Sejauh ini pembelajaran mengenai Digital Marketing pada Lembaga Pelatihan Ekklesia Komputer dapat saya ikuti dengan baik. Semua materi yang disampaikan dapat saya mengerti dengan baik. Dari pelatihan ini saya mendapatkan suatu terobosan terbaru untuk memasarkan produk pertanian dengan cara yang lebih modern dan dapat menjangkau semua calon pelanggan.

Terima kasih 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemanfaatan Limbah Organik Rumah Tangga Sebagai Pupuk Organik Cair

Optimalisasi Pengelolaan Lahan Kering di NTT

Ayo gunakan pestisida organik